Masih setia di rumah saja, Eatee? Dengan berdiam di rumah saja, kita bisa membantu memutus rantai penularan Covid-19, loh! Nah, selama di rumah, persiapan apa yang sudah dilakukan untuk menjaga kesehatan? Jangan lupa olahraga, istirahat yang cukup, dan selalu konsumsi makanan dengan gizi seimbang, ya! Bicara soal gizi, beberapa waktu yang lalu suplemen vitamin C sempat menjadi buruan masyarakat karena disinyalir memiliki efek anti-Covid-19. Stoknya pun menjadi langka di pasaran. Apakah Eatee termasuk satu di antara yang panic buying vitamin C? Sebenarnya apa sih, peran vitamin C pada Covid-19?

Sekilas tentang Covid-19
Covid-19 atau Corona virus disease-19 adalah penyakit menular yang disebabkan infeksi oleh corona virus jenis terbaru yang sebelumnya belum pernah diidentifikasi menginfeksi manusia. Virus ini pertama kali ditemukan di Wuhan, Tiongkok pada bulan Desember 2019 dan sekarang sudah menyebar ke berbagai negara di dunia, termasuk Indonesia.
Saat ini, Covid-19 telah menelan 283.000 orang korban jiwa dari seluruh dunia. Terhitung sejak bulan Maret 2020 hingga sekarang, kasus Covid-19 di Indonesia sudah mencapai 14.625 kasus. Penularannya yang cepat menyebabkan banyaknya kasus infeksi Covid-19, sehingga WHO menetapkan kasus ini sebagi pandemi.
Apa saja gejala Covid-19?
Pada dasarnya, COVID-19 merupakan penyakit yang diakibatkan oleh virus. Gejala yang dirasakan sama seperti flu pada umumnya sehingga sulit sekali untuk dideteksi. Gejala yang paling umum muncul adalah suhu tubuh meningkat di atas 38°C, rasa lelah, batuk atau gangguan pernapasan. Dapat juga disertai gejala lain seperti pilek, diare, dan sakit tenggorokan.
Apa yang dapat dilakukan untuk mencegah infeksi Covid-19?
Gejala yang tidak spesifik dari Covid-19 menuntut kita untuk lebih waspada. Untuk mencegahnya, kita harus mengetahui terlebih dahulu bagaimana cara penularan virus tersebut. Covid-19 dapat ditularkan melalui droplet atau percikan saat batuk, kontak fisik dengan orang yang terpapar, atau menyentuh daerah mata, hidung, dan mulut menggunakan tangan yang terpapar virus.
Oleh karena itu, pencegahan yang bisa dilakukan adalah membatasi kontak fisik. Ingat selalu untuk menggunakan masker dengan cara yang tepat, menerapkan etika batuk, menjaga jarak dengan orang lain (1-2 meter), rajin mencuci tangan dengan sabun dengan langkah yang benar, serta menghindari menyentuh daerah mulut, tangan, dan hidung menggunakan tangan yang belum dicuci.
Selain itu, penting untuk menjaga daya tahan tubuh agar sistem imun kita mampu melawan virus. Daya tahan tubuh yang baik bisa didapatkan dari menerapkan pola hidup sehat, salah satunya dengan konsumsi makanan bergizi seimbang, yaitu lengkap dan cukup karbohidrat, protein, lemak, air, vitamin, serta mineral.
Demi menjaga daya tahan tubuh, masyarakat sempat berbondong-bondong membeli suplemen vitamin berdasarkan info dari media sosial. Suplemen yang sempat populer dibeli masyarakat adalah vitamin C. Lalu, seberapa jauh peran vitamin C pada Covid-19?
Yuk, kenali peran Vitamin C pada Covid-19!
Vitamin C atau asam askorbat adalah zat gizi mikro yang penting bagi manusia. Vitamin C adalah vitamin yang tidak dihasilkan oleh tubuh kita sendiri. Tubuh perlu mendapatkannya dari luar melalui makanan dan minuman yang mengandung vitamin C.
Vitamin C memiliki fungsi yang penting, yaitu untuk membantu melindungi sel dan membuatnya tetap sehat, menjaga kesehatan kulit, pembuluh darah, tulang rawan, otot, dan kolagen dalam tulang. Vitamin C juga dapat membantu penyembuhan luka, membantu melindungi dari infeksi dengan cara merangsang pembentukan antibodi dan meningkatkan kekebalan tubuh.
Vitamin C merupakan antioksidan yang berfungsi untuk melindungi tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas. Selain itu, Vitamin C meningkatkan kerja sel imun dalam menghancurkan kuman yang masuk ke dalam tubuh, sehingga terhindar dari berbagai penyakit.
Kekurangan vitamin C mengakibatkan gangguan imunitas dan kerentanan yang lebih tinggi terhadap infeksi sehingga sangat penting untuk dapat mengkonsumsi vitamin C setiap hari, dalam dosis yang tepat.
Pada pasien Covid-19, kadar vitamin C menurun sangat drastis yang disebabkan oleh adanya proses inflamasi/infeksi. Hal ini menyebabkan, pasien Covid-19 harus diberikan vitamin C dalam dosis yang tinggi. Vitamin C secara tidak langsung membantu dalam proses penyembuhan Covid-19 melalui peningkatan daya tahan tubuh pasien.
Berapa kebutuhan harian vitamin C?
Menurut WHO, rekomendasi asupan vitamin C untuk orang dewasa sehat sekitar 45 mg/hari atau 300 mg/minggu. Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2019 tentang Angka Kecukupan Gizi yang dianjurkan untuk masyarakat Indonesia, rekomendasi asupan Vitamin C untuk berbagai kelompok usia tercantum pada tabel di bawah ini:
Kelompok usia | Angka Kecukupan Gizi vitamin C/ hari |
Bayi baru lahir – 12 bulan | 40-50 mg |
Anak-anak 1-3 tahun | 40 mg |
Anak-anak 4-8 tahun | 45 mg |
Anak-anak 9-14 tahun | 50-75 mg |
Remaja 15-18 tahun | 75-90 mg |
Dewasa | 75-90 mg |
Meskipun vitamin C penting untuk menjaga daya tahan tubuh, akan tetapi konsumsi berlebihan dapat menyebabkan diare, mual, dan kram perut. Vitamin C yang dikonsumsi oleh tubuh secara berlebih hanya akan memperberat kerja ginjal. Batas maksimal konsumsi vitamin C harian tercantum pada tabel berikut:
Kelompok usia | Batas atas konsumsi vitamin C |
Bayi baru lahir – 12 bulan | Belum dibuktikan |
Anak-anak 1-3 tahun | 400 mg |
Anak-anak 4-8 tahun | 650 mg |
Anak-anak 9-14 tahun | 1200 mg |
Remaja 15-18 tahun | 1800 mg |
Dewasa | 2000 mg |
Dari mana sumber vitamin C?
Vitamin C dapat ditemukan dalam banyak buah dan sayur. Buah seperti jeruk, melon, ceri, kiwi, mangga, pepaya, stroberi, dan semangka mengandung sejumlah variabel vitamin C. Sayur-sayuran yang mengandung vitamin C di antaranya kubis, brokoli, tauge, kembang kol, paprika, kacang polong, dan tomat.

Sebagai gambaran, untuk memenuhi kebutuhan Vitamin C harian, diperlukan konsumsi 1 buah besar jambu biji (100 g) atau 1 buah jeruk (160 g). Untuk sayuran, cukup ½ porsi daun katuk (50 g) atau 2 buah tomat segar.

Masih perlukah konsumsi suplemen vitamin C?
Vitamin C juga dapat ditemukan dalam bentuk suplemen tablet, kapsul maupun cairan yang dijual bebas dipasaran. Konsumsi suplemen biasanya diberikan untuk orang yang mengalami defisiensi, pasien setelah operasi, serta wanita hamil dan menyusui. Konsumsi suplemen vitamin C tetap harus mempertimbangkan dosis harian vitamin C. Penelitian yang dilakukann Moyad dkk menyatakan bahwa konsumsi suplemen vitamin C 500 mg/hari sudah cukup untuk kesehatan.
Vitamin C memiliki sifat larut dalam air, sehingga vitamin C yang tidak dibutuhkan oleh tubuh akan dieliminasi oleh ginjal melalui urin. Konsumsi berlebihan dalam jangka waktu lama dapat menimbulkan batu ginjal, jenis oksalat yang merupakan hasil metabolisme vitamin C. Namun pada beberapa orang, keluhan yang ditimbulkan dari konsumsi vitamin C lebih dari 2000 mg dapat berupa mual, muntah, diare, dan gangguan lambung.
Mengingat efek yang dapat ditimbulkan, Konsumsi vitamin C yang paling baik adalah vitamin C yang bersumber dari buah dan sayuran. Hal ini disebabkan dalam satu porsi buah dan sayur yang sanggup dimakan sekali waktu, mengandung vitamin C yang cukup untuk memenuhi kebutuhan harian. Selain itu, konsumsi buah dan sayur dapat membantu memenuhi kebutuhan nutrisi lainnya yang diperlukan tubuh dibandingkan dengan mengonsumsi suplemen vitamin C saja.
Bila kita sudah mengkonsumsi makanan dengan prinsip gizi seimbang, maka kita tidak perlu khawatir akan kecukupan vitamin C dalam tubuh kita sehingga suplementasi belum perlu dilakukan. Perlu diingat, menjaga daya tahan tubuh bukan hanya melalui konsumsi vitamin C, melainkan juga butuh kolaborasi dengan zat gizi yang lain.
Pada pasien Covid-19, vitamin C diberikan dalam dosis yang disesuaikan dengan tingkat keparahan penyakit. Untuk gejala ringan, dosis yang diberikan berkisar antara 500-1000 mg/hari. Untuk pasien dengan gejala berat, vitamin C diberikan melalui pembuluh darah dengan dosis tinggi di rumah sakit.
Kesimpulan
Konsumsi vitamin C sangat diperlukan oleh tubuh karena memiliki banyak fungsi, terutama meningkatkan imunitas sehingga tubuh dapat terhindar dari berbagai macam penyakit.
Dengan meningkatkan imunitas tubuh dan upaya pencegahan lain yang masyarakat lakukan, diharapkan dapat mencegah infeksi Covid-19. Konsumsi vitamin C dalam perannya terhadap Covid-19 harus berkolaborasi dengan gizi lain.
Dalam kondisi sehat, konsumsi buah dan sayur yang kaya vitamin C merupakan cara yang tepat untuk memenuhi kebutuhan harian vitamin C.
Penulis: Geo Vanda, Nofitri Dewitasari Sijabat, Naomi Winny Tioline, Rizka Samira Batubara, Adela Nadya Letissia
Daftar Pustaka
WHO. 2020. Novel coronavirus. Diakses dari https://www.who.int/indonesia/news/novel-coronavirus/qa-for-public last visited on 5/8/2020
Barazzoni R et al., ESPEN expert statements and practical guidance for nutritional management of individual withSARS-CoV-2 infection, Clinical Nutrition.
Laviano A, Angela K, Michela Z. Nutrition support in the time of SARS-CoV-2 (COVID-19), Elsevier Public Health Emergency Collection.
http://www.emro.who.int/nutrition/nutrition-infocus/nutrition-advice-for-adults-during-the-covid-19-outbreak.html, diakses pada 08 Mei 2020
Carr, Anitra C., and Silvia Maggini. Vitamin C and immune function. Nutrients 9.11 (2017): 1211.
Vitamins and Minerals – Vitamin C. National Health Service United Kingdom. 2017. https://www.nhs.uk/conditions/vitamins-and-minerals/vitamin-c/
Wax, E., Zieve, D., & Vitamin, C. (2017). Medline Plus. A service de US National Library of Medicine (National Institutes of Health).
Zelman, K.M. 2010. The Benefits of Vitamin C What can vitamin C do for your health?. Diakses dari https://www.webmd.com/diet/features/the-benefits-of-vitamin-c#1 pada 8 mei 2020
Nicholson, C.R. 2019. By the way, doctor: What’s the right amount of vitamin C for me?. Diakses dari https://www.health.harvard.edu/staying-healthy/whats-the-right-amount-of-vitamin-c-for-me pada 8 Mei 2020
Vitamin C. Fact Sheet for Health Professionals. National Institutes of Health. Office of Dietary Supplements. https://ods.od.nih.gov/factsheets/VitaminC-HealthProfessional/
Data Komposisi Pangan Indonesia. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Diakses dari https://www.panganku.org/
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 28. Angka Kecukupan Gizi yang Dianjurkan untuk Masyarakat Indonesia. Jakarta; 2019: p.9-10
Perhimpunan Dokter Spesialis Gizi Klinik Indonesia. 2020. Protokol Klinik dan Panduan Penyusunan Menu untuk ODP, PDP, Pasien COVID-19 dan Nakes. Panduan Praktis Penatalaksanaan Nutrisi COVID-19. Jakarta: PDGKI
Vitamin C IV Dosis Tinggi Direkomendasikan dalam Terapi Pasien COVID-19. 2020. Kalbemed.
Terima kasih buat pengingatnya. Saya juga booster buah dan sayur buat keluarga. Saya baru tahu kalau brokoli, kembang kol, dan sawi hijau termasuk yang bagus vitamin c-nya. Itu termasuk menu favorit kami sekeluarga 😊
Mantap.
Wah, ternyata nggak perlu vitamin C tambahan kayak vitaCmint atau apalah gitu ya Mbak. Cukup makan sayur-sayuran dan buah-buahan aja.
Keinget pertama kali pandemi ini merebak. stok vitamin C di toko-toko ludes.
Ya, nggak perlu. Kalau kita sehat dan makan gizi seimbang.
Gara2 covid vitamin C sempat langka di pasaran. Padahal dari buah dan sayur juga bisa didapat dengan mudah dan lebih aman.
Benar sekali
Saya kira cuma rempah-rempah yang bisa jadi referensi obat herbal untuk mengatasi covid, ternyata buah dan sayur yang mengandung vitamin C juga bisa ya. Menarik sekali
Untuk membantu proses penyembuhan dan meningkatkan daya tahan tubuh.
Terimakasih neh info vitamin C nya komplit sama takarannya. Oya teman saya suka suntik vitamin C untuk kulit. Itu bahaya tidak ya ?
Sama aja sih mbak, kalau berlebihan tidak baik.
Alhamdulillah di rumah vitamin C nggak kurang tapi juga back up dengan CUMENG dan VCO mbak ternyata bagus sekali untuk virus dan bakteri
Sip mbak
Saya juga memenuhi asupan vitamin C melalui buah jeruk dan juga suplemen vitamin C. Wah rupanya konsumsi vitamin C ini jika berlebihan juga tidak baik untuk kesehatan ya….Terima kasih atas informasinya sangat bermanfaat sekali..
Iya, semua yang berlebihan itu tidak baik.
Ternyata banyak sekali fungsi vit C ya kak. Setahu saya vit C ini hanya bisa memutihkan kulit
Ooo, itu yang sering diiklankan oleh klinik kecantikan ya, heheheh
saya temasuk panic buying suplemen dan herbal. segala dibeli tapi yang diminum ya itu2 aja haha. bener nih mbak jgn smp makan vit c kebanyakan ya krn bakal kebuang jg, makasih infonya ya mbak
Yang penting rutin tiap hari,bukan numpuk langsung banyak.
Waahh. Ternyata ada kadar vit C yang di butuhkan tubuh ya kak. Aku biasanya asal minum aja air lemon, yang penting ada vit C nya gitu wkwk
Iya, ada kadarnya
Ini nih vitamin yang jadi mahal banget dan sulit dicari waktu awal2 pandemi haha. Asem tapi sejuta manfaat. Sekarang masih rutin konsumsi juga biar nggak ketularan Covid19 dn tetep sehat saat puasa
Ya gpp bila perlu.
Sempet panic buying vit C juga sih tapi ga banyak. Lama-lama yauda sih makan dari raw food yang mengandung vit C langsung. Eh sekarang sariawan malahan.
Sariawannya karena apakah, apa karena sebelumnya tergigit?
Dari buah ternyata cukup memenuhi kebutuhan vit C ya Kak.
Sayang buah lokal yg cukup mudah di dapat hanya pepaya dengan kandungan vit c lumayan per 100gr.
Sebenarnya banyak yang lain kak, dikombinasikan aja dengan buah yang lain.
semoga semakin banyak yang tau kalau kebutuhan vitamin hanya segitu sehingga tidak panic beli banyak dan di konsumsi setiap hari hingga berlebihan hikss
Benar sekali
Alhamdulillah aku lebih ke konsumsi makanan yang mengandung vitamin C sih daripada suplemen. Jadi ngga sampai panic buying. Btw terimakasih sharingnya kak
Sama-sama
Bener sih harus rajin-rajin makan sayur ama buah-buahan yang mengandung vitamin C. Kalau lagi drop juga bisa seger kembali kalau nambah vitamin c gitu. Baru tahu kalau sakit dengan gejala berat harus dosis tinggi ya vitamin C-nya
Iya, karena kebutuhannya meningkat
Sya pernah melihat dan mengalami sendiri panic buying org2 beli vitamin C. Sya juga diberi jatah 3 strip oleh apotek yg menjual. Mungkin memang pemahaman org2 yg kurang saja dimana utk mendapatkan vitamin C tidak perlu beli di apotek, cukup makan buah dan sayur secara rutin.
Iya, untuk orang yang di rumah saja dan bukan golongan rentan, bisa konsumsi dari sumber alami.
Saya nggak termasuk orang yang alami panic buying. Alhamdulillah dengan pola makan teratur dan istirahat yang cukup bisa menjaga imun tubuh. Percuma loh kak meskipun mengkonsumsi vit C, kalau tidak menjaga pola hidup sehat. Betul gak?
Betul sekali
Kalo saya gak panic buying sih, tapi emang sekeluarga rutin konsumsi suplemen vitamin C. Hehehe. Anak saya juga. Tapi ya itu, harus diperhatikan batasannya. Terima kasih sudah mengingatkan.
Yup gpp kalo perlu boleh konsumsi
Awal Covid 19 melanda orang pd borong vitamin C di apotek dan toko obat. Padahal vitamin C bnyk terdapat dimknan alami ya kak…Klo sy untuk dapat asupan vitaminC klo ga minum air jeruk nipis anget ya minum madu asli atau mkn buah sayur yg ada vit.c nya lbh alami hehe
Iya, selamat pilih2 makanan yang mengandung vitamin C ya
Aku juga heran kenapa bisa sampe orang-orang pada ngeborong segala vitamin. Kenapa gak beli buah yang tinggi vitamin aja ya kan .
Gak cuma vitamin c yang kemarin susah ditemukan, vitamin e juga. Pokoknya panic buyer ini musti diedukasi tentang konsumsi vitamin yang normal
Mungkin harganya dinilai lebih mahal daripada vitamin c suplemen, tapi sebanding sih dengan kandungan vitamin lain-lain di buah dan sayur.
Wah mending vitamin C nya langsung beli buah aja ya jambu biji misalnya karena lebih aman apalagi buat yang punya sakit lambung , sama sayuran hijau ya. btw daunsingkong ada vitaminnya juga ya baru tahu
Iya untuk yang di runah aja, cukup buah dan sayur sumber vitamin.
Di indo dan alfa dekat rumah sudah nggak ada lagi yang namanya vitamin c
Habis
Untung ada jambu merah depan rumah
Jadi dijus dapat vit c yang alami saja
Oooo kena panic buying juga ya
Wah, terima kasih banyak dokter, sangat bermanfaat artikelnya….
sama-sama 🙂